WELCOME TO DESE'S BLOG

Minggu, 29 Oktober 2017

Miyeok guk

Miyeok-guk (미역국)


Sejak zaman dahulu masyarakat Korea menyajikan satu mangkok sup dari rumput laut yang disebut Miyeok untuk sarapan di hari ulang tahun. Sup ini biasa disebut dengan Miyeok-guk di Korea. Selain pada hari ulang tahun, Miyeok-guk ini selalu dimakan oleh ibu yang baru melahirkan bayi di Korea. Karena Miyeok sejenis rumput laut ini mengandung banyak kalsium, yodium, dan mineral, sehingga membantu pemulihan stamina seorang ibu yang baru melahirkan bayi hingga bisa menghasilkan banyak ASI. Dengan latar belakang ini orang Korea sudah lama makan sup Miyeok atau Miyeok-guk ini. Dalam sebuah buku catatan sejarah berjudul menuliskan orang-orang kerajaan Goryo menghidangkan Miyeok kepada ibu yang melahirkan bayi setelah menyaksikan ikan paus memakan Miyeok setelah melahirkan anaknya. Sementara buku yang mencatat kebiasaan wanita kerajaan Joseon tertulis bahwa, setelah seorang ibu melahirkan, mereka mempersembahkan sesajen yang terdiri dari tiga mangkuk nasi dan tiga mangkuk sup Miyeok kepada Dewa bayi bernama Samsin. Kemudian sesajan itu dimakan oleh ibu yang melahirkan bayi itu.
Sepertinya, Miyeok memiliki banyak gizi sehingga dianggap sebagai makanan sehat. Walaupun bukan hari ulang tahun, masakan Miyeok-guk sering dihadiri di meja makan. Pada umumnya Miyeok-guk ini dimasak dengan daging sapi tapi hasil laut seperti kerang boleh juga dipakai. Sesuai dengan bahan tambahan itu, rasa Miyeok-guk jadi beragam.


Bahan-Bahan

100 g Miyeok
100 g daging sapi
1 liter air
1/2 sdm minyak wijen
1sdt bawang putih, cincang halus
2 sdm garam
Cara Membuat
1. Bersihkan Miyeok setelah direndam dalam air sampai lembut
2. Potong-potong Miyeok yang sudah menjadi lembut dengan panjang 5 cm
3. Iris daging sapi dengan tipis
4. Masukkan Miyeok dan daging sapi dengan minyak wijen lalu tumis sampai daging sapi matang
5. Tuangkan air dan didihkan dengan api sedang selama rata-rata 30 menit
6. Masukkan bawang putih dan garam
7. Sajikan dalam mangkok waktu masih panas bersama dengan nasi ptih




Hobak juk

Hobak Juk(호박죽)


Hobak Juk atau bubur labu disukai oleh semua orang Korea, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Hobak adalah labu dan Jukadalah bubur dalam bahasa Korea. Pada umumnya Labu yang dipakai untuk bubur adalah labu kuning yang besar. Labu itu lama matangnya sehingga kulit dan bijinya menjadi sangat keras yang disebut 'labu tua'. Rasanya sangat manis, jadi bubur labu terasa manis. Labu tua itu memiliki banyak zat gizi yang dapat mencegah kanker, penuaan, dan penyakit paru-paru. Selain itu labu berfungsi untuk membantu memperlancar buang air kecil dan menghilangkan gejala bengkak sehingga sangat efektif untuk kecantikan dan diet. Sebenarnya, makanan dari labu kuning yang matang itu tidak banyak, paling hanya dijadikan bubur.
Pada zaman dahulu masyarakat Korea menganggap bubur hanya disantap ketika sedang sakit saja, tapi saat ini bubur disukai sebagai makanan sehat. Anggapan itu menimbulkan kehadiran restoran bubur di Korea. Sejak beberapa tahun lalu, restoran bubur hadir di sekitar perumahan dan pusat perbelanjaan secara waralaba. Pada awalnya orang-oranag pikir siapa yang akan membeli bubur di restoran, tapi asumsi itu tidak tepat. Kaum wanita yang sedang diet, kaum yang tinggal sendiri, dan pasangan suami istri bekerja menjadi pelanggan utama restoran itu.
Selain mereka, orang-orang dari berbagai kalangan biasa memilih bubur sebagai menu makan siang. Dalam suasana kecenderungan masyarakat Korea yang memperhatikan kesehatan itu menghadirkan berbagai jenis bubur, bubur sayur-mayur, hasil laut, daging, kacang, dll. Bila makan bubur, orang akan lebih cepat merasa lapar daripada makan yang biasa. Namun, bubur yang dijual di toko ini cukup bergizi karena dimasak dari berbagai bahan-bahan yang segar dan bermanfaat. Selain itu pilihan orang lebih bebas menurut selera makannya karena jenisnya banyak sekali. Sehingga masyarakat Korea sering mengunjungi toko ini dan menikmati berbagai jenis bubur. Di antaranya ada bubur dari labu, Hobak Juk itu juga. Di samping itu, belakangan ini tersedia banyak produk bubur dan tinggal dipanaskan dengan menggunakan microwave atau air mendidih. Perhatian masyarakat Korea dan kehadiran restoran bubur serta produk bubur bermutu mengubahkan pikiran masyarakt tentang Juk, dari makanan untuk orang yang sakit ke makanan sehat yang sukai berbagai kalangan.


Bahan-Bahan

500g labu
1 liter air
4 sdm gula pasir
1/3 sdt garam
50 g tepung beras ketan
Cara Membuat

1. Bersihkan labu lalu kupas kulitnya. Kulit dan biji dibuang
2. Masukkan labu dan air ke dalam panci lalu rebuslah hingga labunya hancur
3. Campurkan tepung beras ketan dengan 100 ml air kemudian aduk rata.
4. Waktu labu masih dididih, masukkan garam dan gula pasir
5. Masukkan cairan ketan ke dalam panci tempat labu sedang dimasak hingga agak kental
6. Sajikanlah waktu masih panas


Selasa, 24 Oktober 2017

tokkebi hot dog

Tokkebi Hot Dog

Salah satu jajanan khas korea adalah tokkebi hot dog. Ini adalah makanan yang wajib kalian coba karna rasanya yang enak dan harga yang bias di kategorikan murah. Biasanya anak anak muda di sana memakan tokkebi hot dog saat mereka sedang beristirahat dari aktivitas atau pun saat sedang berjalan jalan.

Tokkebi hot dog ini adalah sosis yang di balut dengan terigu lalu diberikan kentang lalu di goreng hingga matang. Biasanya tokkebi hot dong banyak di temukan di tepi jalan di insadong. Kalau kalian penasaran dengan tokkebi hot dog kalian juga bisa membelinya di  Jl. Percetakan Negara No.82A, RT.2/RW.3, Rawasari, Cemp. Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10570, tapi jika memang kalian mager untuk keluar rumah, kalian bisa memesan secara online di  http://www.hotang.co.id/ . tapi jika kalian penasaran untuk membuatnya makaa… ini dia resepnya:
BAHAN -  BAHAN                                                                                    
1.  4 buah Sosis sapi/ayam dipotong jadi 2, tusuk dengan tusuk sate
2. ±200 gram Kentang beku, potong dadu
3. 4 sdm Tepung terigu
4. 2 sdm Tepung maizena
5. 1/2 sdt Baking powder
6. 1 butir Telur ayam
7. secukupnya Garam, Lada, Kaldu bubuk
8. sedikit Air matang


LANGKAH                                                                                           
1.     Siapkan wadah, saya menggunakan gelas. Kocok telur, masukkan tepung terigu, tepung maizena, baking powder, garam, lada, kaldu bubuk, dan sedikit air. Aduk hingga mendapatkan tekstur adonan yang sangat kental seperti lem
2.    Celupkan sosis ke dalam adonan tepung, putar putar hingga semua bagian terlumuri dengan rata
3.    Gulingkan di atas potongan kentang, kepal kepal sampai kentang menempel sempurna
4.    Goreng di dalam minyak yang panas dan banyak dengan api sedang cenderung kecil hingga kering, matang, dan berwarna keemasan. Angkat lalu tiriskan
5.    Sajikan bersama saus tomat, sambal, dan mayones

Silakan coba dengan teman, orang tua, atau mungkin dengan anak anda.

Selamat Mencobaa…


Kalau sudah coba membuat bolehlahh komen di bawah:D



 by : NABILA RESTU MADESE


Rabu, 18 Oktober 2017

Kimchi

Kimchi


Kimchi
[[Berkas:Kimchi|frameless|alt=]]
Hangeul김치
Hanja沈菜
Alih Aksara yang DisempurnakanGimchi
McCune–ReischauerKimch'i
Kimchi adalah makanan tradisional Korea, salah satu jenis asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krillkecap ikanbawang putihjahe dan bubuk cabai merah.
Sayuran yang paling umum dibuat kimchi adalah sawi putih dan lobak. Di zaman dulu, kimchi diucapkan sebagai chim-chae (Hangul: 침채; Hanja: 沈菜) yang berarti "sayuran yang direndam."
Di Korea, kimchi selalu dihidangkan di waktu makan sebagai salah satu jenis banchan yang paling umum. Kimchi juga digunakan sebagai bumbu sewaktu memasak sup kimchi (kimchi jjigae), nasi goreng kimchi (kimchi bokkeumbap), dan berbagai masakan lain.

Sejarah


Kimchi zaman kuno
Literatur tertua yang memuat tentang kimchi adalah buku puisi Tiongkok berjudul Sikyeong (hangul:시경 hanja:詩經). Pada waktu itu, kimchi disebut "Ji" sebelum nantinya dikenal sebagai "chimchae".[1]
Asinan berwarna hijau merupakan bentuk awal kimchi sewaktu cabai belum dikenal di Korea. Setelah dicampur dengan garam, sayuran seperti kubis dimasukkan ke dalam guci tanah liat setelah diberi garam, dan dipendam di dalam tanah sebagai persediaan makanan sewaktu sayuran segar tidak tersedia di musim dingin. Orang Korea baru mengenal cabai berkat jasa pedagang Portugis dari Jepang yang datang ke Korea pada abad ke-16.[2]
Pedagang Portugis menyebarluaskan cabai ke seluruh dunia. Kapal-kapal Portugis berlayar melewati Tanjung Harapan di Afrika hingga sampai di India pada tahun 1498. Selanjutnya, cabai asal Amerika Selatan dibawa ke Asia melalui berbagai pelabuhan di Afrika atau langsung menyeberangi Samudra Pasifik. Pada tahun 1540, pedagang Portugis sudah berdagang di Indonesia dan cabai dibawa ke Tiongkok beberapa lama kemudian. Pedagang Portugis baru sampai di Jepang dan Korea pada tahun 1549. Filipina mendapat giliran mengenal cabai pada tahun 1564 sewaktu dilewati jalur perdagangan kapal Spanyol yang membawa cabai ke kepulauan Melanesia dan kawasan Mikronesia.
Resep asinan sayuran dan labu sudah dimuat dalam buku resep terbitan tahun 1670, tetapi tidak menggunakan cabai. Di dalam catatan sejarah abad ke-17 ditulis tentang 11 jenis kimchi, sedangkan cabai sebagai bahan kimchi mungkin baru populer bertahun-tahun kemudian (menurut perkiraan 200 tahun kemudian)[3]. Sebelum abad ke-19, kimchi hanya dibuat dari sayuran asli Korea karena sawi putih kemungkinan besar tidak dikenal di Korea sampai abad ke-19.

Bahan-bahan


Kimchi difermentasi di dalam tempayan dok
Kimchi dibuat dari beraneka ragam bahan sesuai dengan jenis kimchi dan selera orang yang membuatnya. Kimchi yang paling dikenal di luar Korea adalah baechu kimchi yang dibuat dari sawi putih (배추, baechu) dan lobak (무, mu) dicampur bawang putih (마늘, maneul), cabai merah (빨간고추, ppalgangochu), daun bawang (파, pa), cumi-cumi (오징어 ojingeo), tiram (굴, gul) atau makanan laut lain, jahe (생강, saenggang), garam (소금, sogeum), dan gula (설탕, seoltang).
Museum Kimchi Pulmuone yang ada di Seoul mencatat 187 jenis kimchi, mulai dari kimchi zaman dulu hingga kimchi zaman sekarang. Variasi kimchi yang mudah dikenali, misalnya: ggakdugi (깍두기) dengan bahan utama lobak dipotong berbentuk kubus, kimchi ketimun yang disebut oisobaegi (오이소박이), dan kkaennip (깻잎) berupa susunan daun perilla yang direndam dengan kecap asincabai merahbawang putih, dan daun bawang.
Bakteri laktobasilus yang berperan dalam proses fermentasi kimchi menghasilkan asam laktat dengan kadar yang lebih tinggi daripada yogurt.

Manfaat

Kimchi dibuat dari berbagai jenis sayuran sehingga mengandung kadar serat makanan yang tinggi, namun rendah kalori. Sebagian besar kimchi dibuat dari sayuran seperti bawang bombay, bawang putih, dan cabai yang baik untuk kesehatan. Kimchi kaya dengan vitamin A, thiamine (B1), riboflavin (B2), kalsium, zat besi[5][6], dan bakteri asam laktat yang baik untuk pencernaan. Pada tahun 2000, strain bakteri asam laktat (strain MT-1077T) penghasil bakteriosin yang diisolasi dari kimchi diberi nama Lactobacillus kimchi.[7][8][9]
Kimchi disebut sebagai salah satu dari lima "makanan tersehat di dunia" menurut majalah Health Magazine. Kimchi kaya dengan vitamin, membantu pencernaan, dan kemungkinan dapat mencegah kanker.[10] Sayuran yang sudah lama diketahui baik untuk kesehatan, apalagi ditambah kultur bakteri hidup pada kimchi yang lebih banyak dari yogurt. Pemakaian cabai merah dalam jumlah banyak pada kimchi juga sering disebut-sebut baik untuk kesehatan.

Kimjang

Kimjang (hangul: 김장) adalah tradisi orang Korea membuat kimchi, ggakdugi, dan dongchimi dalam jumlah besar di hari-hari musim dingin. Tradisi ini dilakukan pada hari cerah ketika angin dingin bertiup (awal November hingga pertengahan Desember).
Setelah hari kimjang ditentukan oleh anggota keluarga, kerabat, dan tetangga, mereka berkumpul di satu tempat untuk beramai-ramai membuat kimchi. Satu keluarga yang terdiri dari empat orang biasanya memerlukan sawi berukuran besar antara 40-50 buah.[11] Setelah dicuci, ditaburi garam, dan direndam di dalam air pada hari sebelumnya, lembar demi lembar daun sawi diolesi dengan bumbu kimchi hingga merata oleh para wanita dalam keluarga. Kimjang juga merupakan kesempatan untuk meneruskan resep keluarga, dari nenek ke ibu, dari ibu ke anak perempuan, dan dari mertua ke menantu.
Kimchi yang dibuat diperkirakan cukup untuk dimakan hingga musim semi tahun berikutnya (sekitar Mei-April). Tradisi ini tidak hanya berarti menyiapkan makanan untuk musim dingin, melainkan juga ucapan bersyukur orang Korea telah melewatkan satu tahun dengan selamat, dan awal memulai kehidupan pada tahun yang baru.

Budaya

Di Korea dikenal lemari es khusus untuk kimchi. Sebagian besar orang Korea membuat kimchi dalam jumlah banyak sewaktu panen sawi putih di musim dingin sehingga perlu lemari es khusus untuk menyimpan persediaan kimchi selama setahun.
Orang Korea sering mengucapkan "kimchi" sewaktu berfoto agar terlihat sedang tersenyum sebagai pengganti kata "cheese" yang sering diucapkan penutur bahasa Inggris.

Tteokbokki

Tteokbokki


Tteokbokki
Hangeul떡볶이
Alih Aksara yang DisempurnakanTteokbokki
McCune–ReischauerTtŏkpokki
Tteokbokki adalah penganan Korea berupa tteok dari tepung beras yang dimasak dalam bumbu gochujang yang pedas dan manis. Tteok yang dipakai berbentuk batang atau silinder. Penganan ini merupakan makanan rakyat yang banyak dijual di pojangmacha.
Pada awalnya, penganan ini berasal dari masakan istana Dinasti Joseon yang disebut gungjung tteokbokki. Pada waktu itu, masakan ini berupa huintteok yang dimasak dengan kecap asin bersama daging sapibagogarikecambah kacang hijaupeterselishiitakewortel, dan bawang bombay. Rasanya jauh berbeda dari tteokbokki berbumbu cabai yang dikenal sekarang. Selain itu, tteok yang dipakai bisa terdiri dari 5 warna yang melambangkan Korea: merahkuningputihhitam, dan biru.

Sejarah

Kawasan Sindang-dong di Seoul dikenal sebagai tempat makan tteokbokki. Seusai Perang Korea, kios kecil di Sindang-dong adalah kios pertama yang menjual tteokbokki dengan bumbu cabai. Hingga kini, di kawasan Sindang-dong terdapat banyak kios tteokbokki.

Variasi


Resep


Bahan Tteokbokki :

  1. 200 gr Teuk (kue beras)
  2. 1/4 buah bawang bombay
  3. 30 g wortel
  4. 2 buah jamur Shitake kering
  5. 1 buah cabe hijau dan merah
  6. 1 sdt minyak goreng
  7. 1 sdt minyak wijen 

Bumbu Tteokbokki :

  1. 1 sdm bubuk cabe merah
  2. 1 sdm Kochujang , taujo cabe merah
  3. 1 sdm bawang putih yang dicincang halus
  4. 1/2 sdm gula pasir
  5. 3 sdm kalu daging
  6. sedikit biji wijen, lada hitam, dan minyak wijen

Cara Membuat Tteokbokki : 

  1. Tteuk dicampurkan dengan minyak wijen. Potong melintang bawang bombay dan wortel. Iris tipis jamur Shitake yang telah direndam dengan air panas hingga lunak.
  2. Potong melintang cabe hijau dan merah. 
  3. Campurkan semua bahan untuk bumbu.
  4. Panaskan minyak dalam wajan lalu masukkan bumbu. 
  5. Setelah bumbu masak, masukkan bawang bombay, wortel, dan cabe. Masukkan dan tumislah hingga bumbu diresap pada tteok. Tteokbokki siap disajikan.


https://id.wikipedia.org/wiki/Tteokbokki